Dalam rangka persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar, para kontestan ikut mempersiapkan tim dengan menggelar laga ujicoba. Tak terkecuali tim-tim besar non-eropa seperti Argentina dan Brazil.
Tim Samba menggelar ujicoba melawan negara asal Konfederasi Afrika yaitu Tunisia di Stadion Parc des Princes, Prancis dan menang dengan skor 5-1. Sementara Messi dkk berhasil membenamkan Timnas Jamaika dengan skor 3-0.
Pada laga melawan Tunisia, tim asuhan Tite mengandalkan kombinasi trio yang berbeda dengan laga sebelumnya. Nama Vinicius Junior dan Eder Militao diistirahatkan.
Neymar dan Raphinha menopang Richarlison di lini serang. Dan Casemiro tampil sebagai poros bekerjasama dengan Lucas Paqueta dan Fred.
Di laga lain, Argentina menghadapi lawan yang di atas kertas lebih sulit yaitu Jamaika.
Sang kepala pelatih, Lionel Scaloni, mengistirahatkan Messi dan memberi kesempatan pada kombinasi trio yang baru yaitu Julian Alvarez, Lautaro Martinez dan Angel Di Maria.
Sementara di lini tengah mengandalkan Guido Rodriguez, Alexis Mac Allister serta Giovani Lo Celso.
Jamaika sendiri yang dilatih oleh Heimir Hallgrimsson memiliki beberapa pemain yang cukup beken. Di awal laga, Jamaika langsung memasang tiga pemain yang tampil di Liga Primer Inggris yaitu Bobby Reid, Leon Bailey dan Michail Antonio.
BACA JUGA: Menanti Perpanjangan Kontrak Shin Tae Yong
Brazil vs Tunisia
Laga Brazil vs Tunisia diawali dengan inisiasi serangan tim Samba yang secara sistematis membangun serangan dengan pendekatan possession.
Tunisia yang memasang skema 4-4-2, fokus pada kerapatan antar lini agar memperkuat pertahanan.
Tak butuh waktu yang lama bagi Brazil untuk membuka keunggulan. Casemiro yang cermat melihat Raphinha bersiap melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti, mengirimkan umpan lambung dan disambut dengan sundulan keras ke arah gawang Tunisia.
Bola hasil sundulan yang bergerak ke atas membuat sang kiper Tunisia, Aymen Dahmen, mati kutu dan terpaksa memungut bola dari gawangnya.
Namun, tak butuh waktu lama juga bagi Tunisia untuk menyamakan kedudukan. Tujuh menit berselang, Montassar Talbi mampu menyamakan kedudukan lewat sundulan kerasnya yang menjebol gawang Alisson.
Sayangnya, satu menit berselang, Brazil langsung menggandakan skor. Direct pass dari Raphinha kepada Richarlison lolos dari jebakan offside dan tendangan keras pemain asal Spurs itu menjebol gawang Tunisia.
Di menit ke-29, Brazil mendapatkan hadiah penalti hasil pelanggaran pemain Tunisia pada Casemiro saat tendangan pojok. Neymar sebagai algojo berhasil menjebol gawang Aymen Dahmen
Tak cepat puas, Raphinha kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan tendangan keras terukur yang mengarah ke tiang kanan dan memantul masuk ke gawang Tunisia.
Di menit ke-42, Tunisia terpaksa bermain dengan 10 orang setelah Dylan Bronn dikartu merah karena melakukan tekel berbahaya kepada Neymar.
Di babak kedua, hanya satu gol dari Pedro yang membuat laga berakhir dengan skor 5-1 untuk Brazil. Laga ini menjadi FIFA Matchday terakhir bagi Brazil sebelum tampil di Piala Dunia 2022.
Argentina vs Jamaika
Berlanjut ke rival, Argentina berhasil melumat Jamaika pada FIFA Matchday dengan skor 3-0.
Gol Argentina diawali oleh seorang Julian Alvarez pada menit ke-13. Pemain asal Manchester City tersebut memanfaatkan umpan terukur dari Lautaro Martinez di dalam kotak penalti.
Argentina yang cenderung mengurung, cukup menguasai pertandingan dan membuat Jamaika kesulitan memperkecil kedudukan.
Pada babak pertama pun, Argentina berhasil mencetak total sembilan tendangan, dengan total 3 tendangan yang on target.
Namun, catatan tersebut justru menunjukkan sulitnya Argentina menjebol gawang Jamaika meskipun tampil menekan dan menyerang.
Bahkan, Argentina harus menunggu sampai menit ke-85 saat sontekan Lionel Messi ke arah pojok kiri gawang Andre Blake masuk ke gawang.
Tiga menit berselang, Messi kembali menambah keunggulan lewat tendangan bebas datar ke pojok gawang Andre Blake. Skor 3-0 pun bertahan hingga peluit tanda babak kedua berakhir telah berbunyi.
Seretnya gol dalam lag aini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Argentina untuk menemukan plan lain dalam permainannya agar tidak bergantung pada Lionel Messi.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Seorang anak yang mencintai sepakbola sebagai kebahagiaan.