Lini Tengah Prancis di Piala Dunia: Regenerasi dan Perombakan

Timnas Prancis memulai regenerasi secara perlahan.
Timnas Prancis memulai regenerasi secara perlahan. (Foto: twitter.com/atchouameni)

Tim nasional Prancis mengumumkan skuadnya untuk Piala Dunia 2022 di Qatar nanti. Banyak nama-nama yang sebelumnya sudah menjadi langganan dari tim asuhan Didier Deschamps.

Namun, terkecuali bagi gelandang tengah, banyak nama-nama dipanggil yang notabene masih berusia muda.

Rerata usia pemain yang berposisi gelandang adalah 24 tahun, sementara di edisi sebelumnya, ada pada angka 26,5 tahun.

Bacaan Lainnya

Yang menjadi sorotan ada pada dua gelandang muda juga yang saat ini menjadi andalan tim kuat asal Spanyol, Real Madrid.

Yaitu Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga yang sama-sama menjadi andalan Real Madrid saat ini. Terlebih bagi Tchouameni yang menggantikan posisi Casemiro.

Selain keduanya, Matteo Guendouzi yang menemukan performa terbaiknya di Marseille cukup membuat Deschamps puas dan masuk dalam skuadnya.

Youssouf Fofana dan Jordan Veretout juga menjadi gelandang lain yang dipanggil. Fofana yang masih berusia muda juga menjadi salah satu pemain yang diandalkan di klubnya, AS Monaco. Sementara Veretout saat ini mampu membawa AS Roma konsisten dalam meraih beberapa kemenangan penting.

Perbedaan yang cukup mencolok di lini tengah ini menimbulkan banyak pertanyaan tentunya. Sebab, dengan pemain yang mayoritas masih belia dan minim pengalaman, apakah bisa Prancis kembali menjadi juara Piala Dunia.

Tak hanya itu, kutukan bagi sang juara bertahan Piala Dunia juga menyelimuti Les Bleus. Biasanya juara bertahan akan terseok-seok bahkan tidak lolos di babak grup, seperti di dua edisi sebelumnya yang menimpa Spanyol serta Jerman.

BACA JUGA: Menanti Para Penyerang Tajam Serbia

Prediksi Starting Eleven

Dari enam pemain berposisi gelandang tersebut, nama Rabiot-Guendouzi-Tchouameni jadi trio yang berpotensi akan mengisi sebelas pertama skuad Didier Deschamps.

Peran ketiganya cukup bisa saling melengkapi untuk menopang lini depan Prancis. Tchouameni sebagai gelandang bertahan melengkapi aspek petarung di lini tengah.

Sementara bagi Guendouzi, peran box-to-box dapat diemban olehnya agar mengalirkan bola lebih cair, dan Rabiot yang memiliki insting menyerang sekaligus mencetak gol mampu menjadi alternatif Prancis apabila lini serang buntu.

Sangat menarik menanti kiprah gelandang-gelandang muda Prancis di Piala Dunia 2022 Qatar. Jiwa petarung dan semangat tinggi tak perlu diragukan lagi, meskipun aspek minimnya pengalaman juga jadi resiko tersendiri.

Kiper: Alphonse Areola (West Ham), Hugo Lloris (Tottenham), Steve Mandanda (Rennes).

Bek: Lucas Hernardez (Bayern Munich), Theo Hernandez (AC Milan), Presnel Kimpembe (Paris Saint-Germain), Ibrahima Konate (Liverpool), Jules Kounde (Barcelona), Benjamin Pavard (Bayern Munich), William Saliba (Arsenal), Dayot Upamencano (Bayern Munich), Raphael Varane (Manchester United).

Gelandang: Eduardo Camavinga (Real Madrid), Youssouf Fofana (Monaco), Matteo Guendouzi (Marseille), Adrien Rabiot (Juventus), Aurelien Tchouameni (Real Madrid), Jordan Veretout (Marseille).

Penyerang: Karim Benzema (Real Madrid), Kingsley Coman (Bayern Munich), Ousmane Dembele (Barcelona), Olivier Giroud (AC Milan), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain), Christopher Nkunku (RB Leipzig).

Albert Agung Hosea Sidauruk

Sepakbola sebagai kebahagiaan, BUKAN alat mematikan. #UsutTuntasTragediKanjuruhan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *