Kegagalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Logo Resmi Piala Dunia U-20 di Indonesia
Logo Resmi Piala Dunia U-20 di Indonesia. (Source Kemenpora.go.id)

Kegagalan Indonesia sebagai tuan tempat tinggal Piala Dunia U20 mendatangkan kekecewaan yang mendalam bagi sebagian masyarakat dan Timnas Indonesia U-20.

Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tetapi, dikarenakan ada pandemi virus corona yang mengharuskannya ajang ini ditunda selama dua tahun.

Pengumuman ini disampaikan sehabis pertemuan antara kepala Umum PSSI, Erick Thohir, & Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada Doha, Qatar. Namun, FIFA (Federation Internationale de Football Association) memberikan alasan karena kondisi di Indonesia yang belum kondusif dan FIFA tidak menjelaskan lebih jauh tentang alasan tersebut

Indonesia sejak lama sudah memperlihatkan antusiasme yang yang tinggi dalam ajang sepak bola, banyak harapan dan ekspektasi yang tinggi.

Bacaan Lainnya

Saat diumumkan dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah menimbulkan kericuhan dalam masyarakat. Banyak warga yang kecewa dengan keputusan yang dibuat oleh FIFAPembatalan ini juga akan berujung pada sanski dari FIFA ke PSSI dan Indonesia juga harus merugi banyak karena telah mengeluarkan banyak dana untuk persiapan Piala Dunia U-20

Sementara itu, UEFA akan diwakili oleh Inggris, Israel, Prancis, Italia, dan Slovakia setelah UEFA European Under-19s 2022 yang berlangsung mulai 18 Juni hingga 1 Juli 2022.

Di seri kejuaraan, Inggris menjadi juara dan Israel di urutan kedua. Setelah Israel disebut sebagai penantang Piala Dunia U20, ada suara penolakan di Indonesia. Namun, tidak ada keberatan besar dari pemerintah atau pemerintah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mendapat penolakan resmi di mana Gubernur Bali I Wayan Koster mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menolak timnas Israel bermain di Bali. Dia beralasan sikap Indonesia tidak sesuai karena Israel yang menjajah Palestina.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyatakan penolakannya terhadap kehadiran timnas Israel pada 23 Maret lalu. Dia meminta penyelenggara tidak mengorbankan komitmen lama mereka untuk mewujudkan Palestina merdeka.

Ganjar juga merujuk pada presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, atau komitmen Bung Karno terhadap kemerdekaan Palestina. Bung Karno sering mengutarakan hal ini di forum internasional.

Pandangan pro dan kontra terhadap kedatangan timnas Israel dalam akhirnya juga berpengaruh dalam pandangan warganet yg terbelah pada media sosial.

Besarnya gelombang pro dan kontra inilah yg lalu sebagai halangan utama. Sementara itu, kubu pro mulai timbul berdasarkan tanggapan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menggunakan mempertanyakan alasan kubu kontra yg menolak kedatangan Timnas Israel.

Posisi pemerintah permanen mendukung penyelenggaraan Piala Dunia U-20 menggunakan pernyataan resmi Presiden Joko Widodo dalam 28 Maret 2023.

Keberpihakan tadi lalu juga didukung oleh sejumlah tokoh misalnya Ketua Umum PSSI Erick Thohir & Kepala Kepolisian Republik Indonesia Listyo Sigit yg turut mengklaim menjaga keamanan Piala Dunia U-20.

Ada juga dukungan berdasarkan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana yg menaruh pernyataan dasar argumen ideologis. Selain mengutip pernyataan tokoh yg pro, warganet pada kubu ini justru mengeluarkan perkiraan terhadap kubu yg kontra. Warganet pada kubu pro merujuk bahwa terdapat kepentingan politik pada pernyataan para tokoh yg kontra, apalagi menjelang Pemilu 2024.

Selain itu, warganet terus menyuarakan supaya tidak dicampuradukkan urusan politik dengan sepak bola. Dan untuk dampak pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terhadap ekonomi kira kira sampai Rp.3,5 Triliun,itu belum dampak langsungnya ujar Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan M.Rizal Taufikurahman.

Dan dampak lainnya yaitu hilangnya potensi pariwisata di Indonesia. Piala Dunia pasti akan mendatangkan banyak kunjungan wisatawan mancanegara. Kunjungan wisatawan akan melonjak karena banyaknya jumlah tim yang bermain, official, staff tim nasional peserta, hingga pendukung.

Peserta Piala Dunia U-20 yang tercatat sebanyak 24 tim nasional. Dengan jumlah yang tim cukup besar maka kunjungan wisatawan pun akan dipastikan besar. Dan Timnas Indonesia gagal bermain dan bisa terancam terkena sanksi oleh FIFA, Tidak hanya hancurnya mimpi para pemain Garuda Muda dan kehilangan status sebagai tuan rumah selain itu Indonesia seperti di cap jelek bagi pandangan FIFA dan akan menjadi lebih

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diyakini bertanggung jawab atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pasalnya, Ganjar Pranowo buka suara dengan pernyataan menentang Israel. Karena itu, Ganjar Pranowo menolak bermain untuk tim Israel di Piala Dunia U-20 yang menimbulkan kontroversial.

Ganjar Pranowo hanya ingin meminta maaf dan memahami apa yang dirasakan para pecinta sepak bola dan timnas U-20 Indonesia saat ini. Selain itu, Ganjar Pranowo juga merasa sangat kecewa namun, dia tidak ingin para pemain timnas hanya berlarut dalam kesedihan.

Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mengecewakan banyak pihak, terutama Timnas Indonesia, pelatih, dan suporter Indonesia. Sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang besar dan potensi sepak bola yang besar, Indonesia memiliki harapan besar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Kegagalan tersebut menjadi pelajaran beharga yang harus dijadikanmomentum untuk memperbaiki dan memperkuat di segala aspek bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan persiapan menjadi tuan rumah event internasional di masa mendatang.

Ini termasuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara pemerintah Indonesia dan FIFA dalam persiapan dan pelaksanaan acara tersebut. Selain itu, penting agar Indonesia tidak mengaitkan isu politik dengan perhelatan sepak bola internasional, seperti Piala Dunia U-20.

Sepak bola harus dilihat sebagai ajang yang dapat menyatukan orang-orang dari latar belakang dan budaya yang berbeda, bukan sebagai alat politik yang memecah belah persatuan dan kesatuan.

Ke depannya, Indonesia harus terus berusaha dan berkomitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia, meningkatkan prestasi timnas dan meningkatkan kualitas infrastruktur olahraga Indonesia. Ini akan memungkinkan Indonesia menjadi tuan rumah acara internasional yang sukses di masa depan.

Bone Akbar Ramadhan

Penulis: Bone Akbar Ramadhan
NIM: 202210120311082
Mahasiswa Kelas Internasional Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *