Ulang Tahun ke-60 Jose Mourinho: Sang Special One dengan Rekor dan Magis yang Luar Biasa

Ulang Tahun ke-60 Jose Mourinho: Sang Special One dengan Rekor dan Magis yang Luar Biasa
Jose Mourinho Menangis Haru setelah Mempersembahkan Trofi UEFA Conference League untuk AS Roma pada musim 2021/22. (Sumber : dubaiweek.ae)

Jose Mourinho baru saja merayakan ulang tahunnya di usia yang ke-60 pada hari Kamis (26/1/2023).

Seluruh pemain dan staff AS Roma memberikan kejutan dan perayaan ulang tahun yang spesial kepada pelatih asal Portugal tersebut.

Pelatih yang dijuluki sebagai The Special One tersebut memang menjadi kebanggaan AS Roma pada saat ini setelah berhasil mempersembahkan prestasi yang luar biasa untuk klub ibukota tersebut.

Di usianya yang ke-60, Mourinho memang sudah menciptakan rekor demi rekor yang sangat fantastis dan magis luar biasa selama puluhan tahun berkarir sebagai pelatih.

Bacaan Lainnya

FC Porto

Klub ini mungkin dapat dianggap sebagai gerbang awal Mourinho untuk menjadi salah satu pelatih sepakbola terhebat sepanjang masa.

Bagaimana tidak, Mourinho mampu membawa klub tersukses di Portugal tersebut untuk menjuarai dua turnamen Eropa dalam dua musim beruntun, yaitu Europa League (2002/03) dan liga Champions (2003/04).

Keberhasilan di liga Champions pada tahun itu sekaligus mengakhiri penantian panjang FC Porto setelah terakhir kali menjuarai turnamen tersebut pada musim 1986/87.

Dalam partai final yang berlangsung di Arena AufSchalke tersebut, FC Porto berhasil mengalahkan klub Prancis, AS Monaco dengan skor 3-0.

Yang paling hebat adalah Mourinho berhasil membawa FC Porto menjadi juara liga Champions dengan materi skuad yang didominasi oleh pemain lokal Portugal berusia muda seperti Ricardo Carvalho, Deco, Paulo Ferreira, Costinha, Maniche, dan Jose Bosingwa.

Mourinho juga mempersembahkan dua gelar Primeira Liga selama dua musim beruntun (2002/03 & 2003/04), serta dua gelar domestik lainnya yaitu Taca de Portugal (2002/03) dan Supertaca Candido de Oliveira (2003) .

Chelsea

Setelah meraih kesuksesan besar di FC Porto, Chelsea yang kala itu diakuisisi oleh Roman Abramovich resmi menunjuk Mourinho sebagai pelatih klub pada musim 2004/05.

Dengan gelontoran uang Abramovich dan materi pemain yang cukup berkualitas, Mourinho berhasil membawa Chelsea menjuarai liga Inggris pada musim pertamanya bersama klub tersebut.

Gelar liga Inggris tersebut menjadi yang perdana untuk Chelsea setelah terakhir kali menjuarai kompetisi tersebut pada musim 1954/55 alias 50 tahun sebelumnya.

Tak cukup sekali, Mourinho kembali membawa Chelsea menjuarai liga Inggris untuk kedua kalinya secara beruntun di musim selanjutnya yaitu 2005/06.

Mourinho juga mempersembahkan dua gelar Carabao Cup (2004/05 & 2006/07), satu Piala FA (2006/07), dan satu Community Shield (2005).

Setelah sempat “merantau” bertahun-tahun lamanya, Mourinho kembali ke Stamford Bridge pada musim 2013/14.

Semusim selanjutnya, Mourinho kembali membawa The Blues menjuarai liga Inggris dan juga Carabao Cup.

Sayangnya, kebersamaan Mourinho bersama Chelsea harus berakhir pada musim 2015/16 setelah dirinya dipecat pada pertengahan tahun karena The Blues terus meraih rentetan hasil buruk.

Meski demikian, Mourinho tetap dianggap sebagai pelatih tersukses Chelsea dalam sejarah dengan mempersembahkan tiga gelar liga Inggris, tiga Carabao Cup, satu Piala FA, dan satu Community Shield.

Inter Milan

Mourinho kemudian merantau ke Italia untuk membesut Inter Milan pada musim 2008/09.

Sama seperti yang dilakukannya bersama Chelsea, Mourinho juga berhasil membawa Inter menjuarai Serie A dan Suppercopa Italiana pada musim perdananya.

Di musim selanjutnya yaitu 2009/10, akan dikenang selamanya sebagai puncak kesuksesan terbesar Mourinho sepanjang karir kepelatihannya.

Mourinho berhasil membawa Inter Milan meraih treble winner dengan menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan liga Champions.

Pada partai final liga Champions yang dilangsungkan di Santiago Barnebau, Nerazzuri berhasil mengalahkan raksasa Bundesliga, Bayern Munchen dengan skor 2-0 berkat brace yang dicetak Diego Milito.

Artinya, Mourinho berhasil membawa Inter menjuarai liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 1964/65 alias 45 tahun sebelumnya.

Gelar liga Champions ini menjadi yang kedua untuk Mourinho sekaligus sebagai perpisahan yang manis bagi dirinya bersama Inter.

Real Madrid

Setelah meraih kesuksesan besar di Inter, Mourinho kemudian melanjutkan karirnya di Spanyol untuk melatih Real Madrid di musim 2010/11.

Pada tahun pertamanya, Mourinho berhasil membawa Real Madrid menjuarai Copa Del Rey untuk pertama kalinya sejak musim 1992/93 alias 28 tahun sebelumnya.

Pada partai final, Real Madrid berhasil mengalahkan sang rival bebuyutan, Barcelona dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Cristiano Ronaldo.

Di musim selanjutnya yaitu 2011/12, Mourinho mempersembahkan trofi La Liga untuk Los Blancos yang sempat “puasa” gelar tersebut selama empat tahun lamanya.

Setelah musim 2012/13, kebersamaan Mourinho bersama Real Madrid harus berakhir karena hanya mampu memberi trofi Spanish Super Cup.

Man United

Setelah dipecat Chelsea, Mourinho kemudian membuat keputusan yang sangat mengejutkan dengan melatih sang rival yaitu Man United pada musim 2016/17.

Meskipun harus finish di peringkat ke-6 liga Inggris pada musim perdananya, Mourinho berhasil membawa Setan Merah meraih “mini treble winner” dengan menjuarai Community Shield, Carabao Cup, dan Europa League.

Khusus untuk Europa League, ini menjadi gelar juara perdana Man United di turnamen tersebut, sekaligus mengakhiri puasa trofi Setan Merah di kompetisi Eropa setelah terakhir kali menjuarai liga Champions pada musim 2007/08 alias 9 tahun sebelumnya.

Di musim selanjutnya yaitu 2017/18, Mourinho membawa Man United finish di peringkat ke-2 liga Inggris sekaligus menjadi yang tertinggi sejak era Sir Alex Ferguson.

Mourinho juga meloloskan Man United ke partai final Piala FA sebelum dikalahkan Chelsea dengan skor 0-1.

Sayangnya, Mourinho harus dipecat pada pertengahan musim 2018/19 setelah Man United terus mengalami rentetan hasil buruk dan juga konfliknya dengan pemain.

Meski demikian, Mourinho dianggap sebagai pelatih tersukses kedua Man United setelah Sir Alex Ferguson pensiun.

Tottenham Hotspur

Mourinho memilih melatih klub Inggris lainnya, Tottenham Hotspur pada pertengahan musim 2019/20 untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat.

Pada musim perdananya, Mourinho berhasil membawa Spurs yang sempat terpuruk di papan bawah untuk finish di peringkat ke-6 dan menembus kompetisi Eropa.

Pada musim selanjutnya yaitu 2020/21, Mourinho berhasil membawa The Lilywhites lolos ke partai final Carabao Cup setelah 6 tahun lamanya.

Akan tetapi, tiga bulan setelah meloloskan Spurs ke final Carabao Cup, Mourinho harus dipecat setelah klub London utara tersebut terus meraih rentetan hasil buruk di liga Inggris.

AS Roma

Mourinho memutuskan kembali ke Italia untuk kedua kalinya dengan melatih AS Roma pada musim 2021/22.

Meskipun harus finish di peringkat ke-6 Serie A, Mourinho berhasil membawa tim ibukota tersebut menjuarai UEFA Conference League pada musim 2021/22.

Pada partai final, AS Roma berhasil mengalahkan klub Belanda, Feyenoord dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Nicolo Zaniolo.

Ini menjadi gelar kompetisi Eropa perdana AS Roma sejak menjuarai European Fairs Cup pada musim 1960/61 alias 61 tahun sebelumnya.

Mourinho juga membawa AS Roma mengakhiri puasa gelar yang dialaminya selama 14 tahun setelah terakhir kali menjuarai Coppa Italia pada musim 2007/08.

Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *