Flop di Manchester United, Bangkit di Jerman. Masih Ingat?

Mats Moller Daehli saat mendapatkan penghargaan Pemain Muda Terbaik di Manchester United pada tahun 2013
Mats Moller Daehli saat mendapatkan penghargaan Pemain Muda Terbaik di Manchester United pada tahun 2013. (Foto: Getty Images via Mirror)

MajalahSepakbola.com – Mats Møller Dæhli memulai karirnya tidak dengan baik, pemain Norwegia itu dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Manchester United pada tahun 2013.

Daehli tiba di Old Trafford pada Februari 2011 silam, setelah tampil mengesankan untuk tim liga bawah Norwegia, Lyn 1896 FK. Dia langsung membuat kagum kepala akademi United, dirinya langsung mendapatkan promosi dari tim U-18 ke tim cadangan Setan Merah pada musim panas 2012.

Karena permainan yang cukup baik, dia dinobatkan sebagai pemain muda klub terbaik di tahun 2012. Tapi setelah itu kemajuan karirnya terhambat dan memilih untuk pulang ke Norwegia untuk bergabung dengan legenda United Ole Gunnar Solskjaer di Molde.

Solskjaer tidak menutup kecintaannya pada gelandang itu, dia memuji potensinya untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Dia memainkan bakat Daehli, meskipun ia mengakui tidak ingin menempatkan terlalu banyak tekanan di pundaknya.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Mantan Kiper Inggris Ini Berharap Bukayo Saka ke Manchester City

Pendapat Ole Gunnar Solskjaer

“Saya telah melihat Mats beberapa kali sebelumnya, termasuk di Statoil Academy di Kristiansund. Menurut saya, dia setara dengan talenta terbesar di level Eropa di kelompok usianya,” katanya saat itu.

“Dia telah membuat kesan yang sangat baik di United. Saya tidak ingin membandingkannya dengan yang lain karena dia belum berusia 19 tahun hingga Maret dan tidak membutuhkan tekanan ekstra.

“Tapi Mats adalah tipe pemain yang suka berada di antara garis pertahanan, mengambil alih permainan dan menciptakan celah. Ketika Anda melihat (Samir) Nasri, (David) Silva dan tipe pemain seperti itu, Anda melihat Mats dan berpikir dia bisa bermain dengan gaya yang sama.”

Setelah satu tahun di Molde, saat Solskjaer pergi ke Cardiff City, Daehli dibawa kembali ke Inggris oleh pelatih asal Norwegia itu. Bos Bluebirds mengklaim bahwa Manchester United telah menyaingi timnya untuk mendapatkan tanda tangan Daehli, saat gelandang tersebut melakukan debut seniornya di sepakbola Inggris pada Januari 2014.

Baca juga: Manchester United Mulai Lirik Striker Gratisan, Siapa Saja?

Mencoba ke Jerman

Daehli gagal tampil mengesankan untuk Cardiff dan mengikuti jejak Solskjaer keluar dari klub kurang dari setahun setelah dia tiba. Dia memutuskan untuk mencoba membangun kembali karirnya di Jerman, bersama Freiburg.

Sayangnya bagi Daehli, dia lebih banyak bermain untuk tim cadangan mereka daripada di tim senior. Itu sebabnya dia berangkat ke St Pauli dua tahun kemudian, dimana dia kemudian menjadi pemain lapis kedua.

Setelah membuat 86 penampilan selama tiga tahun, ia diizinkan untuk bergabung dengan Genk, meskipun harus berjuang untuk mendapatkan waktu bermain di tim Belgia. Dia sekarang telah kembali ke Jerman bersama FC Nuremberg, di mana dia kembali memperkuat dirinya di starting line-up mereka.

Terlepas dari tantangan karirnya sejak meninggalkan Old Trafford, Daehli bersikeras bahwa dia tidak menyesal. Dia juga menjelaskan bahwa keputusannya untuk meninggalkan United adalah keputusan yang benar.

“Ini adalah keputusan yang sulit ketika anda masih muda. Saya tidak bisa mengatakan itu keputusan yang tepat atau keputusan yang salah. Sulit bagi saya untuk mengatakannya, tetapi apa yang saya alami di tahun setelah Manchester United. Saya memenangkan piala bersama Molde dan kemudian saya bermain di Liga Premier.” katanya kepada Manchester Evening News tahun lalu.

“Saya menjalani banyak uji coba dari 12, 13 hingga saya berusia 16 tahun. Saya pikir itu adalah empat uji coba. Itu benar-benar istimewa, saya memiliki tiga tahun yang sangat menyenangkan di sana. Meski sulit, tetapi saya memiliki kenangan yang sangat bagus dan berada di sana dalam uji coba. Serta mendapatkan tanda tangan yang luar biasa.”

“Satu atau dua tahun pertama secara pribadi cukup bagus, berusia 18 atau 19 tahun dan memiliki pengalaman ini. Saya mengalami cedera dan masa-masa sulit pun datang, tetapi ini adalah sesuatu yang harus anda tangani. Sulit bagi saya untuk mengatakan bahwa saya menyesal. Tapi tentu saja saya mencoba untuk membuat keputusan dan kemudian sepenuhnya ada di sana. Saya tidak memikirkan apa yang bisa terjadi.” tutupnya.

Tri Meljasi Bougenvillo
Penonton sepakbola layar kaca
Sumber: Mirror

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar