Jepang yang secara mengejutkan lolos sebagai juara grup telah ditunggu oleh Kroasia yang berstatus sebagai runner-up Grup F pada babak 16 besar nanti.
Laga tersebut akan digelar pada Senin (05/12) pukul 22.00 WIB malam di stadion Al-Janoub yang berlokasi di kota Al-Wakrah.
Datang sebagai tim kejutan, Jepang memang tak patut diremehkan. Pemain macam Ritsu Doan, Ao Tanaka dan Kaoru Mitoma justru menjadi kunci permainan tim asuhan Hajime Moriyasu.
Ketahanan lini belakang yang dinahkodai sang kapten, Maya Yoshida, membuat Jepang baru saja kebobolan 3 gol sejauh ini.
Belum lagi kolektivitas tim yang pembuktiannya telah diberikan lewat kemenangan melawan tim-tim besar macam Spanyol dan Jerman.
BACA JUGA: Belanda di Piala Dunia: Kegemilangan Gakpo Berhasil Selamatkan Belanda
Selain itu, daya juang pemain yang dipertontonkan juga jadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta sepakbola.
Di sisi lain, Kroasia menjadi tim yang sebenarnya tak terlalu konsisten bermain bagus. Namun, kehadiran pemain macam Luka Modric yang mampu menjadi kunci permainan.
Di babak grup, praktis hanya pertandingan melawan Kanada saja yang menampilkan permainan cukup menawan dari skuad asuhan Zlatko Dalic.
Hanya pada laga itu juga, Kroasia dapat mencetak gol. Total empat gol yang dicetak pada babak grup, seluruhnya adalah kepada Kanada, satu-satunya kebobolan yang diterima pun juga sama yaitu melawan Kanada.
Pada dua laga lainnya melawan Maroko dan Belgia, Kroasia tidak berhasil menyarangkan satu gol pun.
Ketajaman lini depan lewat Andrej Kramaric dengan dua golnya serta Marko Livaja dengan satu golnya tentu jadi andalan di laga 16 besar ini, namun tantangan akan adanya konsistensi juga menjadi suatu jawaban yang masih harus diselesaikan.
Meskipun Jepang kebobolan lebih banyak, aspek defensif mereka cenderung lebih kuat secara statistik. Maya Yoshida dkk berhasil membukukan 19 tackles per game dan 22,7 clearances per game.
Sementara Kroasia hanya pada masing-masing 17 tackles per game dan clearances per game.
Yang menjadi catatan negatif dari Jepang sendiri adalah mereka selalu kebobolan terlebih dahulu. Meski di sisi lain bagus, sebab bisa menjadi pelecut semangat untuk para pemainnya.
Kasus kebobolan terlebih dahulu ini tentunya berbahaya apabila para calon lawannya memiliki aspek defensif yang kuat macam Kroasia.
Hadirnya pemain seperti Josko Gvardiol dan Dejan Lovren sebagai benteng pertahanan akan jadi catatan tersendiri bagi Hajime.
Akan seru melihat bagaimana kedua tim nantinya sama-sama bermain dengan taktikal dan tipikalnya masing-masing serta saling menyerang demi tikel delapan besar.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Sepakbola sebagai alat pemersatu.