Dalam 9 tahun terakhir, Bayern Munchen telah menasbihkan diri mereka sebagai penguasa mutlak Bundesliga. Keberhasilan Bayern untuk meraih treble winner musim 2012-13 sepertinya menjadi awal dari dominasi Bayern Munchen.
Keberhasilan Die Bavarian menjuarai Bundesliga musim 2021-22, mencatatkan rekor untuk Bayern dengan telah menjadi juara Bundesliga dalam 10 musim beruntun. Mulai dari era kepelatihan Heyches, Guardiola, Ancelotti, Kovac, Flick hingga kini Nagelsmann, belum ada satu pun klub Jerman yang mampu menghentikan dominasi Bayern di Bundesliga.
Robert Lewandowski sepertinya menjadi sosok dibalik dominasi tidak tergoyahkan Bayern di Bundesliga. Semenjak didatangkan dari sang rival, Borussia Dortmund pada musim 2014-15, striker timnas Polandia tersebut telah menjadi senjata baru milik Bayern yang sangat mematikan.
Selama 8 musim membela Bayern, Lewandowski telah mencetak 238 gol untuk Bayern di Bundesliga. Selain membantu Bayern menjadi penguasa Bundesliga, Lewandowski juga berperan penting dalam membawa Bayern meraih 3 trofi DFB Pokal dan 5 trofi DFL Supercup serta 1 trofi liga Champions.
Kini di musim 2022-23, Lewandowski memutuskan untuk hengkang ke Barcelona. Hengkangnya Lewandowski memunculkan pertanyaan, apakah Bayern tetap mampu mempertahankan dominasi mereka di kompetisi domestik Jerman dan juga bersaing di kancah Eropa?
Bukan kali ini saja, Bayern kehilangan pemain bintang terbaiknya. Sebelumnya, Bayern Munchen sudah harus rela kehilangan Lahm, Schweinsteiger, Mandzukic, Boateng, Thiago, Alonso hingga duet Ribery-Robben, dimana dua nama terakhir adalah salah satu duet winger terbaik terbaik dalam sejarah sepakbola.
Namun, kehilangan pemain-pemain bintang tersebut sepertinya tidak menggoyahkan dominasi dan status Bayern sebagai tim besar. Musim 2019-20 menjadi bukti bagaimana mereka berhasil meraih treble winner, padahal di awal musim mereka baru saja ditinggalkan oleh Ribery dan Robben yang hengkang ke klub lain.
Akan tetapi, materi pemain Bayern yang dihuni oleh pemain muda seperti Gnabry, Davies, Kimmich, Sane, dan Musiala dipadukan dengan deretan pemain senior seperti Muller, Neuer, Lewandowski, dan Goretzka, nyatanya mampu menampilkan konsep kolektivitas yang sebenarnya tanpa bergantung terhadap pemain bintang mereka.
Kolektivitas sepertinya memang telah menjadi kunci dan tradisi Bayern Munchen untuk memperkuat dominasi mereka di kompetisi sepakbola Jerman. Berbeda dengan klub-klub lain yang umumnya goyah jika ditinggal oleh pemain bintang andalan mereka, maka Bayern sebaliknya.
Perpaduan materi pemain muda dan senior adalah konsep yang sebenarnya dari Bayern Munchen. Jadi sepertinya hengkangnya Lewandowski tidak akan menggoyahkan dominasi Bayern di kompetisi domestik Jerman, mengingat mereka sudah punya satu senjata utama yaitu KOLEKTIVITAS.
Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola