Keberadaan Aaron Wan-Bissaka di Manchester United seolah hilang di musim ini, setelah Erik Ten Hag ditunjuk sebagai kepala pelatih.
Entah masalah teknis atau yang lainnya, Wan-Bissaka tampak tidak lagi dibutuhkan kontribusinya. Selama musim 2022/23 berjalan, dirinya baru melakoni satu laga bersama Setan Merah, yaitu saat melawan Liverpool.
Pada kemenangan tersebut, ia hanya bermain sekitar 10 menit setelah masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-86 menggantikan Diogo Dalot.
Selama kurun waktu tersebut, performanya tidak buruk-buruk amat sebenarnya. Ia berhasil membukukan 2 clearances dan 1 kali memenangkan duel udara.
Tapi performa tersebut belum mampu jadi pembuktian pada Ten Hag untuk bisa dipercaya kembali di musim berikutnya, sebagai starter ataupun pemain pengganti.
Ditambah jawaban Erik Ten Hag dalam wawancaranya setelah laga melawan West Ham United hari Minggu lalu yang memberikan sinyal kuat bahwa Manchester United tak lagi membutuhkannya dan justru mengisyaratkan bahwa ia perlu untuk mencari bek sayap baru yang lebih baik.
“Aku sangat gembira dengan perkembangan Diogo (Dalot), Ia bagus dalam penguasaan bola, ia punya napas untuk terus bergerak ke depan dan belakang, jadi perkembangannya sangat bagus.” ungkap Ten Hag pada Sky Sports.
“Tapi aku harus katakana bahwa sebuah klub seperti Manchester United butuh dua orang full back yang bagus karena kami punya banyak laga untuk dijalani,” tambahnya.
Seperti kita tahu, Wan-Bissaka sebenarnya juga merupakan tipe pemain yang cepat dan mumpuni untuk bergerak ke depan dan belakang. Namun, kualitasnya dalam melakukan hal-hal terkait passing dan body balance yang mungkin masih kalah dari Dalot.
Jika kita melihat lagi beberapa musim ke belakang semenjak berlabuh di Old Trafford, Wan-Bissaka selalu menjadi andalan untuk masalah bek sayap kanan Manchester United.
Terbukti di 3 musim awal ia mendapatkan masing-masing 46 caps, di musim berikutnya 54 caps, dan di musim ketiganya dengan 26 caps.
BACA JUGA: Toni Kroos Kartu Merah, El Real Gagal Bungkus Tiga Poin
Makin apiknya, di musim pertama berseragam Setan Merah di Premier League, ia berhasil mencatatkan 4 asis. Dan di musim kedua ia berhasil mencetak dua gol dan empat asis di ajang yang sama.
Aspek bertahan menjadi hal yang paling diunggulkan pada dirinya, dari duel hingga tekel tidak menjadi persoalan yang sulit baginya. Namun dari sisi aspek serangan lah yang mungkin menjadi salah satu alasan Ten Hag menyingkirkannya dan lebih memilih Diogo Dalot.
Selain itu, persoalannya dengan kerentanan cidera juga jadi suatu masalah yang berarti. Dari 12 bulan terakhir, pemain asal Inggris ini telah menderita cidera sebanyak 3 kali, jumlah ini tentu bisa menjadi alasan bagi Ten Hag untuk tidak mau mengambil risiko.
Apabila pada akhirnya Wan-Bissaka harus berpindah dari Manchester United akan menjadi pertanyaan juga bagi siapa tim yang akan menampungnya.
Yang paling mungkin adalah klub lamanya yaitu Crystal Palace. Meski kemungkinan dirinya tidak bisa langsung mengisi kembali posisi starter.
Namun, posisi Palace yang berada di nomor 10 klasemen sementara, menjadi mungkin untuk merekrut Wan-Bissaka agar bisa menambah kedalaman skuad.
Alternatif lain adalah pergi dengan status pinjaman ke klub Championship seperti Norwich City atau Burnley yang memiliki kans besar untuk kembali ke Premier League musim depan.
Bila ter-realisasi, kesempatannya untuk tampil sebagai starter dan mendapatkan menit bermain akan lebih besar.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Sepakbola sebagai kebahagiaan, BUKAN alat mematikan. #UsutTuntasTragediKanjuruhan
1 Komentar