Nama Ricard Puig Marti atau Riqui Puig mencuat pada musim 2018/19 bersama tim asal Catalan, FC Barcelona.
Meski berbadan kecil, dirinya digadang-gadang bisa menjadi penerus Andres Iniesta di lini tengah Los Cules.
Kepiawaiannya melakukan penetrasi ke kotak pinalti bahkan menjadi nilai plus yang tidak dimiliki seniornya tersebut.
Dibekali keterampilan mengolah bola yang baik serta umpan-umpan yang akurat, membuat Riqui Puig semakin diidolakan para pendukung Barcelona.
Di musim debutnya bersama Barcelona musim 2018/19, dirinya berhasil membukukan 2 kali bermain sebagai starter dan mencatatkan rata-rata bermain 79 menit per laga.
Yang menarik dari dua laga tersebut, ia mampu mencatatkan akurasi umpan diatas 90%.
BACA JUGA: Rumor Soal Ronaldo Pindah ke Liga Arab, Yasser: Kami Terbuka
Pada liga musim 2019/20, pemuda kelahiran Matadepera, Spanyol ini mendapatkan kesempatan lebih banyak dibawah kepelatihan Ernesto Valverde.
Hingga akhir musim, performa Puig memang tidak lebih baik dari musim sebelumnya. Namun, kesempatan baginya menambah jam terbang, tetap meyakinkan para pendukung untuk mengandalkannya sebagai regenerasi lini tengah El Barca.
Penampilan luar biasa yang ditampilkan adalah konsistensinya dalam urusan akurasi umpan. Akurasi umpannya masih di angka sembilan puluh persen.
Apalagi bila kita melihat kembali di musim berikutnya, yaitu musim 2020/21. Sebanyak 14 kali bermain ia berhasil mencatatkan 1 gol pertamanya bagi FC Barcelona.
Akurasi umpannya pun masih di angka 92%, tentunya dengan frekuensi bermain yang lebih lama.
Yang masih menjadi kendala dari pemain muda berumur 23 tahun ini adalah aspek defending. Dengan tubuh yang mungil tentu akan susah memenangkan duel di lini tengah.
Pasca kepergian Lionel Messi di musim selanjutnya, kesempatan bermain Riqui Puig menjadi cukup besar.
Dirinya mendapatkan kesempatan 15 kali bermain dengan catatan satu gol, Di beberapa laga penting, dirinya juga berkesempatan tampil bersama pemain muda lain di lini tengah.
Sayangnya, Riqui Puig cukup bersitegang dengan sang pelatih baru, Xavi Hernandez. Pada saat pra-musim tahun 2022, Riqui Puig diminta untuk berlatih secara mandiri dan tak diikutsertakan dalam tur pra-musim Barcelona.
Ia merasa bahwa hal tersebut menyebabkannya sakit hati dan kecewa dengan sang tim dan pelatih.
“Bulan terakhir di Barcelona benar-benar sulit bagi saya. Saya dikeluarkan dari daftar skuad sebelum tur di Amerika dan saya belum pernah melihat dan mengalami ini sebelumnya,” dilansir dari wawancaranya dengan FOX Deportes.
Hal inilah yang membuatnya termotivasi untuk hengkang dari Camp Nou. Selama empat musim, Puig berhasil menorehkan total 57 kali bermain, 2 gol dan 3 asis.
Ia pun dijual ke Los Angeles Galaxy dengan mahar 7 juta euro. Di klub tersebut, Ia bermain dengan beberapa pemain terkenal lainnya seperti Javier Hernandez, Martin Caceres, dan Douglas Costa.
Bersama LA Galaxy, Puig telah mencatatkan 4 starter dari total 5 kali bermain. Kontribusinya pun langsung terlihat sejak laga kedua melawan New England Revolution dengan mencetak asis.
Setelahnya, Ia berhasil mencetak gol melawan Toronto dan Nashville SC.
Kesempatannya bermain bersama striker asal Meksiko, Javier Hernandez, sama sekali tidak disia-siakan. Duet tersebut tampak produktif dalam urusan gol di lima laga terakhir.
Di bawah asuhan Greg Vanney, Puig banyak menjadi box-to-box atau penghubung lini belakang ke depan.
Kecepatan dan kelincahannya sangat diandalkan dan terasa tepat dalam teknis bermain yang diterapkan oleh Greg Vanney.
Meski baru menjalankan lima laga, tentu penampilan ini sangat dinantikan oleh Riqui Puig untuk kembali memotivasinya dalam menunjukkan kualitas diri.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Seorang anak yang mencintai sepakbola sebagai kebahagiaan.