Brazil menjadi tim kedua yang memastikan diri masuk ke 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar. Sebelumnya ada tim nasional Prancis yang memastikan tiket 16 besarnya terlebih dahulu.
Tiket 16 besar bagi tim nasional Brazil, didapatkan usai Richarlison dkk berhasil menumbangkan Swiss 1-0 pada Senin (28/11) pukul 23.00 WIB malam.
Hasil tersebut membuat Brazil memperoleh total 6 poin setelah sebelumnya juga berhasil mengandaskan perlawanan Serbia dengan skor 2-0.
Masih ada sisa satu laga bagi tim Samba sebelum berlaga di ronde selanjutnya, yaitu melawan tim asal Afrika, Kamerun.
Meskipun telah berhasil meraih kemenangan demi kemenangan di Piala Dunia ini, Brazil yang diekspektasikan orang-orang tidak ter-realisasikan.
Banyaknya penyerang malang melintang yang dipanggil tak membuat Brazil produktif dari sisi gol yang dicetak.
Contoh saja dari beberapa nama penyerang seperti Vinicius, Richarlison, Rodrygo, Antony, Raphinha, dan Gabriel Jesus, hanya 2 gol berhasil dicetak yaitu oleh Richarlison pada laga pertama melawan Serbia.
Tentu minus Neymar sebab dirinya diturunkan lebih sebagai gelandang serang atau nomor 10 dibandingkan mengisi pos penyerang tengah maupun sayap.
Hal ini juga yang mungkin menjadi penyebab sulitnya Brazil mencetak gol sebab Neymar memiliki peran lain selain mencetak gol.
Dwi gol Richarlison pada pertandingan pertama melawan Serbia cukup untuk sedikit meyakinkan bahwa penyerang Brazil akan banyak mengejutkan di laga-laga penting nantinya.
Sayangnya, di laga kedua melawan Swiss, para penyerang Brazil justru kesulitan dalam mencetak gol.
Peluang demi peluang yang diciptakan, terutama oleh duo sayap Vinicius-Raphinha, tak segera berbuah gol hingga akhirnya justrus Casemiro lah yang menjadi pencetak gol penentu di laga tersebut.
BACA JUGA: Hasil Qatar vs Ekuador: Dwigol Enner Valencia Bawa La Tri Raih Tiga Poin
Lini Bertahan Kokoh
Diunggulkan sebab adanya banyak penyerang di tubuh tim nasional Brazil, tak membuat lini pertahanan mendapat keyakinan yang sama.
Para pengamat sepakbola menganggap bahwa pekerjaan rumah bagi Brazil sebelum Piala Dunia dimulai adalah lini pertahanan.
Setelah dua laga berjalan, justru lini belakang Brazil dinilai sangat kokoh. Bahkan, sampai dua laga dilewati, Brazil belum kebobolan sama sekali.
Lebih cemerlangnya lagi, kedua lawan yaitu Serbia dan Swiss tidak dapat menciptakan satupun attempts on goal.
Duet Marquinhos-Thiago Silva membuktikan bahwa pengalaman bisa menjadi benteng yang kokoh.
Selain itu, pertahanan tim Samba berhasil secara superior membukukan 19 tackles per game, 6 interceptions per game, dan 13 clearances per game sepanjang dua laga.
Misi kemenangan selanjutnya diprediksi masih akan berlanjut di laga terakhir melawan Kamerun.
Apabila Brazil dapat memenangkan pertandingan dan bertahan di posisi satu klasemen Grup G, Marquinhos dkk berpotensi melawan Ghana, Korea Selatan dan Uruguay yang masih berpeluang lolos.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Sepakbola sebagai alat pemersatu.
1 Komentar