Leicester harus mengalami kekalahan telak melawan tuan rumah Brighton & Hove Albion dengan skor 2-5 di Falmer Stadium, Minggu (4/9/2022).
Sempat unggul cepat melalui gol Kelechi Ihenacho di menit pertama pertandingan, The Foxes harus rela melihat gawangnya digelontor lima gol oleh tim tuan rumah yang menciptakan salah satu comeback fenomenal dalam sejarah liga Inggris.
Hasil ini menjadi kekalahan kelima beruntun Leicester dari enam laga awal musim ini. The Foxes baru meraih satu poin dari hasil imbang melawan Brentford dengan skor 2-2 di markas sendiri pada laga pembuka.
Setelah laga pembuka tersebut, sisanya menjadi mimpi buruk untuk Leicester dengan kalah berturut-turut melawan Arsenal, Southampton, Chelsea, Man United, dan terakhir adalah Brighton.
Rentetan hasil buruk tersebut membuat The Foxes harus terpuruk di dasar klasemen dengan hanya memperoleh satu poin dari enam laga. Di zona degradasi tersebut, Leicester “ditemani” oleh West Ham United dan Nottingham Forest.
Brendan Rodgers akhirnya diprediksi akan segera didepak dari kursi kepelatihan Leicester dan akan menjadi pelatih kedua liga Inggris yang dipecat setelah Scott Parker yang dipecat dari Bournemouth.
Ini adalah sebuah hal yang sangat ironi mengingat Rodgers adalah sosok pahlawan bagi Leicester dalam tiga musim terakhir.
Sejak membesut Leicester di tahun 2019, Rodgers berhasil membawa klub yang dimiliki pengusaha Thailand tersebut finish di papan tengah dan menembus Europa League selama dua musim berturut-turut.
Bahkan, pelatih asal Irlandia Utara tersebut juga berhasil menyumbangkan dua trofi untuk Leicester yaitu Piala FA musim 2020/21 dan Community Shield tahun 2021.
Jangan lupa juga bahwa musim lalu, Rodgers membawa The Foxes menembus semifinal liga konferensi Eropa sebelum dikalahkan AS Roma.
Sayangnya, cerita manis tersebut seolah harus berakhir musim ini setelah terus mengalami rentetan hasil buruk yang membuat klub tersebut bisa saja terdegradasi musim ini.
Dibalik kencangnya isu bahwa Rodgers akan dipecat, harus diakui bahwa kesalahan bursa transfer yang dilakukan petinggi Leicester adalah penyebab Leicester menjadi terpuruk musim ini.
Hengkangnya dua pemain andalan yaitu Kasper Schmeichel dan Wesley Fofana secara tak langsung telah menghilangkan puzzle dalam kekuatan inti Leicester.
Hal tersebut semakin diperparah dengan pasifnya klub tersebut dalam bursa transfer dengan hanya membeli dua pemain yang “cukup asing” yaitu Alex Smithies dan Wout Faes.
Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola
