James Maddison dan Peluang ke Piala Dunia

James Maddison bermain apik melawan Nottingham Forest.
James Maddison bermain apik melawan Nottingham Forest. (Foto: twitter.com/Madders10)

Nama James Maddison mencuat setelah penampilan apiknya melawan klub promosi, Nottingham Forest pada Selasa (4/10) pukul 02.00 WIB.

Total dua gol dan satu asis dibukukannya dan membantu The Foxes meraih kemenangan perdana di Liga Primer Inggris dengan skor telak 4-0 di kandang.

Gol pertamanya dicetak pada menit ke-25 hasil deflect dari tendangan keras kaki kanannya di luar kotak pinalti. Gol kedua lebih menakjubkan lagi, dipercaya menjadi algojo tendangan bebas, mampu diselesaikannya dengan tendangan ke aras kiri gawang Dean Henderson.

Tak hanya gol, Maddison kembali berkontribusi lewat asisnya kepada Patson Daka sebagai pencetak gol terakhir pada laga ini.

Bacaan Lainnya

Di atas kertas, Maddison dipasang oleh Brendan Rodgers sebagai sayap kanan meski posisi aslinya adalah attacking midfielder. Terbukti dari asis yang ia berikan, tentu menjadi gambaran bahwa bukan masalah saat posisinya digeser lebih ke kanan.

Pada laga tersebut, Maddison bermain selama 85 menit. Dan dirinya mencatatkan 4 key passes dan 91% akurasi umpan. 

Bagaimana kemampuan playmaking pemain kelahiran Coventry ini sungguh membantu Leicester dalam membangun serangan dan mencetak peluang.

Terbukti di sepanjang musim 2022/23 ini, James Maddison menjadi pemain dengan rerata key passes per gim tertinggi bagi Leicester dengan 2,4 key passes.

Support ini menjadi servis yang dinanti oleh striker The Foxes macam Patson Daka. Nama Jamie Vardy tidak disebutkan karena dirinya belum sama sekali mencetak satu gol pun.

Selain key passes, dirinya juga menjadi top skor sementara tim dengan 5 gol dari total 14 gol yang telah dibuat. Top skor nomor dua dan tiga diisi nama Patson Daka dan Harvey Barnes masing-masing 2 gol.

Catatan tersebut menggambarkan bagaimana Maddison cukup krusial atau penting untuk peningkatan performa dari Leicester terlepas apapun hasilnya.

Seperti kita ketahui, sebelum meraih kemenangan perdana melawan Forest, Leicester mengawali 7 pekan awal tanpa kemenangan. 

Bahkan, tim asuhan Brendan Rodgers ini meraih 1 kali seri dan 6 kekalahan. Hal tersebut membuat Leicester bertengger di posisi ke-19 saat ini, hanya di atas Nottingham Forest.

Perannya seolah bertambah saat sang striker senior, Jamie Vardy, belum menunjukkan kontribusinya di sepanjang musim ini.

BACA JUGA: Cederanya Varane Bikin United Kalah Telak? Ten Hag: Enggak!

Dipanggil Timnas Inggris?

Peran yang begitu besar dari seorang James Maddison terhadap timnya membuat sang pelatih Brendan Rogers terheran-heran pada Gary Southgate yang tak pernah meliriknya untuk mengisi posisi di Tim Nasional Inggris.

“Saya pikir sangat memalukan bagi negara dan untuk anak itu (James Maddison) sendiri. Anda melihat bakat dan level penampilannya selama 18 bulan terakhir dengan jelas. Saya pikir hanya Harry Kane yang terlibat dalam lebih banyak gol di antara pemain Inggris,” ujar Brendan Rodgers via Skysport.

Rodgers merasa kemampuan Maddison harusnya terkualifikasi di skuad Tim Nasional Inggris meskipun tidak menjadi starter.

“Bahkan tidak masuk skuat, dan saya pikir memiliki pemain meskipun dia tidak akan bermain sebagai starter tapi pemain dengan kualitas seperti itu, menjadi kreatif untuk bisa mengubah permainan,” ujarnya.

James Maddison sendiri pernah membahas terkait prospeknya masuk ke skuad Southgate. Menurutnya, memang sudah banyak pemain top yang bermain di posisi sama dengannya di skuad Inggris.

“Saya tidak naif, saya tahu ada pemain top di area penyerang, tetapi saya memiliki kepercayaan diri dan keyakinan bahwa saya bisa berada di kategori itu. Pada peran dan posisinya (area penyerang), anda lihat orang-orang seperti Foden dan Grealish yang bermain di tengah dan juga sedikit lebih lebar” katanya via Monday Night Football.

Pernyataan Rodgers memang cukup benar adanya. Dengan kehadiran Maddison, tentu Inggris jadi punya alternatif untuk pemain yang mampu mengubah permainan, terlebih di Piala Dunia 2022 nanti.

Bila di posisi gelandang tidak lagi ada yang bisa digeser. Kemungkinan menggeser pemain depan seperti Ivan Toney ataupun Jarrod Bowen bisa menjadi opsi tersendiri. Ditambah Maddison juga bisa dan kerap bermain melebar di pos sayap.

Albert Agung Hosea Sidauruk

Seorang anak yang mencintai sepakbola sebagai kebahagiaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *