Wolverhampton baru saja melakukan pemecatan terhadap pelatih kepalanya, Bruno Lage, setelah kekalahan 2-0 dari West Ham United pada pekan ke-9 Liga Primer Inggris di London Stadium hari Minggu (2/10).
Perjalanan Wolverhampton di bawah pimpinan Lage memang belum menemukan performa apiknya. Sejak musim baru Liga Primer Inggris 2022/23 digulirkan, Wolves hanya mampu meraih 1 kemenangan, 3 seri dan 4 kekalahan.
Sebelum melawan West Ham, Ruben Neves dkk juga mengalami kekalahan telak oleh Manchester City dengan skor 3-0.
Pekerjaan rumah yang masih belum dapat diselesaikan Lage adalah ketajaman lini depan Wolves. Setelah 9 pekan berjalan, hanya total tiga gol yang dapat dicetak.
Ini tentu yang menjadi salah satu alasan mereka mendatangkan striker gaek asal Spanyol, Diego Costa.
BACA JUGA: James Maddison dan Peluang ke Piala Dunia
Agresivitasnya di lini depan diharapkan mampu menjadi pembeda bahkan striker andalan yang mematikan bagi Wolves.
Namun, tentu tidak akan lengkap bila Wolverhampton tidak menemukan peracik yang handal untuk pemain yang dirasa sudah mumpuni.
Dari beberapa nama calon pelatih, tercuat satu nama yang sekiranya tepat bagi Wolves yaitu Julen Lopetegui.
Lopetegui sendiri saat ini baru saja berstatus tanpa klub setelah dipecat oleh Sevilla menyusul kekalahan 4-1 melawan Borussia Dortmund di Liga Champions pada Kamis (6/10).
Dirinya memang digadang-gadang akan dipecat menyusul hasil buruk yang diperoleh di Liga domestik. Dari total 8 laga yang telah dijalani, Sevilla baru menang sekali.
Sebetulnya, hubungan Lopetegui dan Wolves tak baru-baru amat. Mantan pelatih Real Madrid itu pernah dikaitkan dengan Wolves pada tahun 2016.
Namun, pada saat itu, ia lebih memilih untuk melatih tim nasional Spanyol selama dua tahun dan setelahnya melatih Real Madrid.
Kehadiran Lopetegui sendiri sangat diharapkan untuk bisa mengangkat performa Wolves yang juga sedang tidak baik-baik saja.
Kini Wolves bertengger di peringkat ke-18 klasemen sementara Liga Primer Inggris hasil memperoleh enam poin dari delapan laga.
Meski Lopetegui tidak akrab melatih dengan mengandalkan 3 bek, tentu hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti sebab ia cukup pandai dalam beradaptasi.
Selain itu, skema Wolves tentu bisa diubah dengan formasi yang biasa ia pakai di tim-tim sebelumnya yaitu 4-3-3.
Trio lini depan juga tidak menjadi masalah berarti, sebab banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengisi pos-pos penyerangan.
Diego Costa dan Goncalo Guedes dapat secara bergantian mengisi posisi penyerang tengah. Bagi Guedes sendiri, posisi sayap juga bisa ia coba.
Pos sayap kiri dan kanan menjadi tempat bagi Pedro Neto serta Daniel Podence. Selain keduanya, Wolves masih memiliki sayap-sayap agresif dan cepat seperti Adama Traore dan Chem Campbell.
Lopetegui bisa memasang Joao Moutinho dan Ruben Neves untuk saling mengisi pos lini tengah seperti Ivan Rakitic dan Joan Jordan di Sevilla.
Meski Moutinho dan Neves cenderung memiliki kemampuan bertahan yang baik, Wolves cukup memasang satu attacking midfielder yang mengimbangi lini serang.
Neves nantinya bisa fokus mengalirkan bola dan Moutinho menjadi pendobrak sebagai defensive midfielder.
Tetapi, Wolves tentu tak akan terburu-buru menunjuk pelatih barunya. Sebab di laga melawan Chelsea akhir pekan nanti, Jose Sa dkk akan dilatih terlebih dahulu oleh pelatih sementara yaitu Steve Davis dan James Collins.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Seorang anak yang mencintai sepakbola sebagai kebahagiaan.