25 Tahun Perjalanan Timnas Prancis

25 Tahun Perjalanan Timnas Prancis
Selebrasi Pemain Timnas Prancis di Ajang Piala Dunia 2022. (Sumber : vanguardngr.com)

Prancis harus mengakui kekalahan di partai final Piala Dunia 2022 melawan Argentina melalui adu penalti dengan skor 2-4 di Lusai Stadium, Minggu (18/12/2022).

Pertandingan tersebut diakui sebagai salah satu final paling dramatis dalam sejarah pergelaran Piala Dunia.

Hingga menit ke-80, Argentina sudah unggul 2-0 melalui gol penalti Messi dan sepakan Di Maria sebelum Prancis secara mengejutkan berhasil menyamakan kedudukan melalui kedua gol Kylian Mbappe hanya dalam kurun waktu semenit saja.

Di babak perpanjangan waktu, Argentina berhasil kembali unggul menjadi 3-2 melalui sepakan Lionel Messi di dalam kotak penalti pada menit ke-108.

Bacaan Lainnya

Akan tetapi, Prancis kembali mendapatkan momentum setelah wasit memberikan hadiah penalti karena bek kanan Argentina yang baru masuk, Gonzalo Montiel melakukan handball di kotak terlarang pada menit ke-118.

Mbappe yang menjadi eksekutor penalti berhasil menjalankan tugasnya setelah sepakannya ke sisi kiri berhasil mengecoh Emi Martinez sekaligus menciptakan hattrick di laga ini.

Sayangnya, Prancis akhirnya harus kalah dalam adu penalti setelah dua tendangan yang dilepaskan oleh Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menembus gawang Argentina.

Kekalahan ini memupus harapan Les Bleus untuk meraih dua gelar juara Piala Dunia secara beruntun setelah sebelumnya mendapatkannya pada tahun 2018.

Meski demikian, keberhasilan tim asuhan Didier Deschamps tersebut untuk bisa menembus babak final Piala Dunia 2022 sangatlah luar biasa mengingat mereka sempat diragukan untuk lolos dari babak fase grup.

Terlebih, Prancis harus kehilangan deretan pemain andalannya yang harus absen karena cedera pada Piala Dunia 2022 seperti Karim Benzema, Paul Pogba, Ngolo Kante, Lucas Hernandez, Christopher Nkunku, dan Presnel Kimpembe.

Status sebagai runner-up Piala Dunia 2022 ini semakin menambah warna dalam perjalanan timnas Prancis selama 25 tahun lamanya.

Piala Dunia 1998 sepertinya menjadi awal kebangkitan Prancis untuk menasbihkan diri sebagai salah satu kekuatan sepakbola terhebat di dunia.

Kala itu, Prancis yang berstatus sebagai tuan rumah dan diperkuat oleh golden generation seperti Zidane, Desailly, Djorkaeff, Petit, Barthez, Thuram, dan Henry berhasil menjadi juara Piala Dunia setelah mengalahkan Brazil di partai final dengan skor 3-0.

Kesuksesan Les Bleus terus berlanjut setelah berhasil menjadi juara Euro 2000 dengan mengalahkan Italia (2-1) dan meraih gelar Piala Konfederasi dengan menumbangkan Kamerun (1-0).

Sayangnya, timnas Prancis harus sempat mengalami periode kegelapan setelah tersingkir di babak grup pada Piala Dunia 2002 dan perempat-final Euro 2004 dimana mereka dikalahkan Yunani dengan skor 0-1.

Prancis sempat mengalami kebangkitan setelah menjadi runner-up Piala Dunia 2006 dimana mereka kalah dari Italia melalui adu penalti.

Akan tetapi, Prancis harus kembali tenggelam dalam fase kegelapan yang mengerikan setelah tersingkir pada babak grup Euro 2008 dan Piala Dunia 2010 serta terhenti pada perempat-final Euro 2012.

Pensiunnya Zinedine Zidane disinyalir menjadi penyebab mengapa timnas Prancis begitu mengalami goncangan yang cukup hebat.

Terpilihnya Didier Deschamps sebagai pelatih tampaknya menjadi suatu momentum yang memberikan kejayaan besar untuk Les Bleus.

Setelah berhasil membawa Prancis menjadi runner-up Euro 2016, Deschamps sukses mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 2018 untuk Les Bleus dimana mereka mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2.

Deschamps berhasil memberikan trofi kedua untuk Prancis dengan menjuarai UEFA Nations League 2021 setelah mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1.

Kunci dari keberhasilan timnas Prancis dibawah Deschamps adalah dirinya mampu memaksimalkan talenta dari generasi emas seperti Lloris, Varane, Umtiti, Kimpembe, Pavard, Matuidi, Pogba, Griezmann, Dembele, Giroud, Hernandez bersaudra, Kante, Rabiot, hingga Mbappe menjadi satu kesatuan yang sangat solid.

Deschamps telah membawa Prancis ke empat partai final dalam ajang turnamen Internasional dengan memenangi dua diantaranya.

Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *