Middlesbrough mengawali musim di Sky Bet Championship atau Divisi Tertinggi 2022/23 setelah Premier League dengan alot. Dari lima pertandingan, mereka tak mampu meraih satu kemenangan pun.
Hasil tiga kali seri dan dua kali kalah diterima oleh tim asuhan Chris Wilder kala itu. Boro (julukan Middlesbrough) juga hanya mampu mencetak 7 gol dan kebobolan 9 gol.
Selain di liga, Boro juga harus segera tersingkir di putaran pertama Carabao Cup setelah menelan kekalahan 0-1 melawan Barnsley di Riverside Stadium.
Menyoal ketajaman lini depan, sebenarnya tak jadi masalah bagi Boro. Sebab dari tiga penyerang yang telah dimainkan bergantian seperti Marcus Forss, Chuba Akpom dan Duncan Watmore total berhasil mencetak 4 gol dari 5 laga awal.
Yang menjadi masalah mungkin ada pada lini belakang atau trio bek yang belum mencapai peak performance nya masing-masing.
Atas dasar hal tersebutlah Boro mendatangkan penjaga gawang kedua asal Manchester City yaitu Zack Steffen dengan status pinjaman.
Hasil evaluasi yang tak segera terlaksana membuat Boro tetap kesulitan meraih kemenangan dari pekan demi pekan. Merekapun hingga saat ini bertengger di posisi ke-22.
Hingga petaka datang bagi Chris Wilder pada 3 Oktober. Ia dipecat oleh Boro menyusul lima kekalahan dalam sebelas pertandingan di liga dan kekalahan melawan Barnsley di Carabaou Cup.
Kekosongan posisi tersebut membuat sang asisten Leo Percovich mengambil mandat sementara untuk kursi pelatih kepala Boro.
Asisten asal Uruguay tersebut memimpin tim bersama Craig Liddle, Mark Tinkler dan Lee Cattermole. Mereka juga telah menjalankan tiga laga dan meraih satu kemenangan melawan Birmingham dan dua kali kalah menghadapi Millwall dan Blackburn.
BACA JUGA: Kegemilangan dan Konsistensi Club Brugge
Carrick Menuju Boro?
Hasil tersebut tentu menjadi alarm berbahaya bagi manajemen Boro untuk bisa segera menentukan pelatih permanen agar dapat segera mengusahakan kenaikan performa bagi Boro.
Nama legenda Manchester United, Michael Carrick pun mencuat sebagai calon pengganti Chris Wilder.
Mantan pemain tim nasional Inggris itu menjadi kandidat yang cukup diyakini bisa mengembalikan performa Boro.
Dalam 2 hari terakhir, ia dikabarkan sudah menjalankan diskusi dengan manajemen Boro dan ingin segera diumumkan pada beberapa hari kedepan.
Sebenarnya Carrick sempat memiliki pengalaman memimpin sebuah tim yaitu Manchester United. Saat itu ia menjadi caretaker menyusul mundurnya Ole Gunnar Solksjaer dari posisi pelatih kepala.
Saat menjadi caretaker, Carrick menjalankan debutnya di laga tandang Setan Merah di UEFA Champions League melawan Villareal dan berhasil lolos ke babak 16 besar.
Setelah itu, Carrick meraih satu kali imbang melawan Chelsea dan satu kemenangan di Premier League melawan sang rival, Arsenal, dengan skor 3-2.
Sayangnya, kemenangan tersebut tak memotivasi pemenang Premier League 5 kali itu untuk menetap menjadi pelatih di Manchester United.
Ia justru memilih keluar dari tim dan tak melanjutkan perjalanannya bersama tim yang membesarkannya itu.
Statusnya yang menganggur membuat Boro tertarik untuk mencoba peruntungan dengan merekrut Carrick.
Ketertarikan itu juga diikuti oleh rekomendasi dari pelatih kepala tim nasional Inggris, Gareth Southgate yang memiliki hubungan kuat dengan Manajer Boro, Steve Gibson.
Apabila rekrutan ini resmi, tentu akan menjadi pekerjaan pertama bagi Carrick sebagai pelatih kepala permanen setelah sebelumnya hanya menjadi staff Ole Gunnar di Manchester United.
Dan dirinya juga akan langsung menghadapi pekerjaan rumah yang berat sebab beberapa hari kedepan Boro sudah akan menjalankan laga sebelum Piala Dunia bergulir.
Ada tujuh laga yang tak mudah, Boro akan menghadapi Wigan, Huddersfield, Preston, Hull, Bristol City, Blackpool dan Norwich City.
Selain nama Carrick, Boro juga mempertimbangkan dua nama lain yaitu Scott Parker dan Sean Dyche. Nama pertama baru saja dipecat oleh Bournemouth, sementara Dyche berstatus menganggur beberapa bulan.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Sepakbola sebagai kebahagiaan, BUKAN alat mematikan. #UsutTuntasTragediKanjuruhan