Hasil Persikabo vs Persija: Laskar Padjajaran Lanjutkan Tren Tidak Terkalahkan

Dimas Drajad bermain melawan Persija Jakarta.
Dimas Drajad bermain melawan Persija Jakarta. (sumber: twitter.com/persikabo__1973)

Persikabo 1973 dan Persija Jakarta bermain imbang di pertandingan pekan keempat BRI Liga 1 2022/23 yang diselenggarakan di Stadion Pakansari Bogor pada Minggu (14/8) pukul 20.30 WIB.

Gol Michael Krmencik di menit ke-42 berhasil di balas oleh gol bunuh diri Ondrej Kudela di ujung babak pertama.

BACA JUGA: Persija Jakarta: Muda, Matang dan Bintang

Pertandingan di mulai dengan kedua tim saling melakukan pressing. Persija memanfaatkan trio Krmencik-Yusuf-Hanno untuk menekan build-up lini belakang Persikabo 1973.

Bacaan Lainnya

Sayangnya, Dimas Drajad dan Gustavo Tocantins yang rajin turun untuk memudahkan bangun serangan menjadikan tekanan Persija lebih mudah dieliminasi.

Namun, Persikabo tak selalu bisa mengeliminasi tekanan tersebut, gol semata wayang Krmencik jadi contohnya. Sang striker asal Ceko tersebut menekan Tegar Infantrie kala menguasai bola dan membuatnya melakukan kesalahan saat hendak mengirimkan umpan kepada Lasinari.

Setelah berhasil merebut bola, Krmencik sedikit menggiring bola sebelum akhirnya menceploskan bola ke arah kiri gawang Dicky Indrayana.

Seperti yang telah diterapkan sejak kedatangan Thomas Doll, Persija banyak melakukan serangan dengan permainan satu-dua umpan pendek.

Duet Abimanyu dan Hanif Sjahbandi menjadi lengkap, aspek bangun serangan acap dilakukan Abimanyu, sementara Hanif bertanggung jawab lebih pada sisi defensif.

Yang menjadi pekerjaan rumah adalah bagaimana Hanif Sjahbandi masih kerap melakukan kesalahan akibat banyak terlalu lama menguasai bola sehingga menghambat sirkulasi bola.

Hanno Behrens yang selama ini menjadi sumber produktivitas gol Persija juga menebar ancaman lewat beberapa serangannya yang belum dibarengi oleh penyelesaian akhir yang baik.

Dari sisi Persikabo 1973, sangat luar biasa bagaimana Djajang Nurdjaman meracik sistem permainan di tim ini.

Meski melawan tim mewah macam Persija Jakarta, tak membuat para pemain gentar. Dimas Drajad dkk tampak lebih mendominasi, terlebih di babak kedua saat para pemain Persija tidak se-agresif babak pertama.

Walau sama-sama bermain dengan tiga bek, Djajang dengan skuadnya tampak lebih mampu untuk menerapkan skeman permainan yang diinginkan, ditambah juga dengan konsistensi permainan yang ada.

Sebenarnya, apes bagi Persikabo saat laga baru berjalan tiga belas menit. Sang kapten, Manahati Lestusen, harus diganti oleh Lasinari setelah mengalami cedera.

Di babak kedua, Persikabo sebenarnya siap untuk melancarkan serangan yang lebih tajam setelah memasukkan Yandi Sofyan untuk tenaga baru di lini depan, serta Tomoki Wada yang juga mempunyai kemampuan attacking yang mumpuni lewat pergerakan dan umpan yang dilakukan.

Masih menjadi pekerjaan rumah tentunya bagi skuad Macan Kemayora untuk bisa menjaga konsistensi permainan. Dalam laga ini, permainan Persija masih tampak berbeda antara babak pertama dan kedua.

Entah stamina atau konsentrasi, yang pasti saat babak kedua, tingkat permainan Persija cenderung menurun.

Sementara bagi Persikabo, pekerjaan rumah bagi mereka ada pada penyelesaian akhir yang perlu terus diasah, karena fase bangun serangan yang baik tetap akan terlihat buruk apabila pada akhirnya tidak bisa berbuah gol.

Atas hasil ini, Persija telah mengumpulkan lima poin dari empat laga dan meraih satu kemenangan, dua kali imbang, dan satu kali kalah serta duduk di nomor 10 klasemen sementara Liga 1.

Bagi Persikabo, hasil ini membuat mereka bertahan di posisi kedua klasemen sementara. Sepuluh poin dengan tiga kemenangan dan satu kali imbang adalah hasil rinci yang telah diperoleh oleh pasukan Laskar Padjajaran.

Susunan pemain:

Persikabo 1973 (3-5-2): Diky; Andy, Manahati, Lucao; Infantrie, Sugeng, Dybal, Ginarsa, Oktavianto; Tocantins, Drajad

Persija Jakarta (3-5-2): Andritany; Ferrari, Kudela, Maman; Behrens, Abimanyu, Sjahbandi, Andika, Frengky; Yusuf, Krmencik

Albert Agung Hosea Sidauruk

Seorang anak yang mencintai sepakbola sebagai kebahagiaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *