Erik Ten Hag, Total Football & Harapan Baru Man United

Erik Ten Hag, Total Football & Harapan Baru Man United
Erik Ten Hag, pelatih baru MU dengan awal yang positif (Sumber : thetopflight.com)

Musim 2021-2022 mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu musim terburuk Man United dalam sejarah perjalanan klub tersebut di liga Inggris. Meskipun di awal musim, MU membeli pemain-pemain bintang seperti Raphael Varane dari Real Madrid, Jadon Sancho dari Borussia Dortmund hingga yang menjadi paling fenomenal dan sempat menjadi trending nomor 1 di seluruh media massa adalah ketika MU berhasil membawa pulang Cristiano Ronaldo ke Old Trafford. 

Kedatangan ketiga pemain baru tersebut, ditambah dengan skuad MU yang mayoritas dipenuhi oleh pemain bintang seperti Pogba, Cavani, De Gea, Rashford, Shaw, Greenwood, dan Matic membuat seluruh fans MU yakin bahwa mereka akan mengakhiri puasa gelar mereka selama 4 tahun terakhir, dimana Europa League tahun 2017 adalah gelar terakhir yang mereka rebut di era kepelatihan Jose Mourinho. 

Namun, nyatanya semua harapan tersebut seketika berubah menjadi bencana. Sempat tidak terkalahkan dalam 5 pertandingan awal Liga Inggris, MU justru harus mengalami musim yang buruk, setelah mereka harus finish di peringkat 6 dengan hanya mengumpulkan 58 poin serta 12 kekalahan.

Baca juga: Lika-liku Pramusim Para ‘The Big Five’ Premier League

Bacaan Lainnya

Kedatangan Ralf Rangnick yang dianggap sebagai penemu dari sepakbola modern Jerman untuk menjadi pelatih interim menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat di pertengahan musim, nyatanya tidak merubah situasi apapun untuk MU.

Taktik Gegenpressing yang diharapkan mampu menyamai superioritas Liverpool dibawah Jurgen Klopp, nyatanya tidak sesuai dengan kualitas pemain MU. Alhasil, MU kembali memperpanjang puasa gelarnya menjadi 5 tahun. 

Setelah negoisasi yang cukup alot, akhirnya MU mencapai kesepakatan dengan Erik Ten Hag untuk menjadi pelatih MU menggantikan Ralf Rangnick yang kontraknya sebagai pelatih interim berakhir di akhir musim 2021-2022.

Erik Ten Hag, pelatih asal Belanda sempat membuat takjub dunia sepakbola pada musim 2018-2019, ketika berhasil membawa Ajax Amsterdam mencapai semifinal Liga Champions setelah puluhan tahun lamanya. Ajax berhasil menyingkirkan 2 tim terbaik dunia, yaitu Real Madrid dan Juventus. 

Selain itu, Ajax juga tidak terkalahkan melawan Bayern Munchen dalam babak grup Liga Champions. Musim tersebut menjadi tampak lebih sempurna ketika Ajax berhasil menjuarai Liga Belanda setelah 5 tahun.

Di musim yang luar biasa itulah, Ajax melahirkan pemain-pemain muda hebat seperti Frenkie De Jong, Matthijs De Ligt, Hakim Ziyech, dan David Neres. Kehebatan dan kejeniusan Ten Hag dalam mereformasi Ajax, membuatnya disandingkan dengan Johan Cruyff dan Pep Guardiola karena persamaan taktiknya yang menyerupai “Total Football” serta kolektivitas yang luar biasa dalam tim. 

Kehebatan Ten Hag tersebut yang akhirnya membuat MU meyakinkan Ten Hag untuk menjadi pelatih Red Devils.

Banyak yang beranggapan bahwa Ten Hag akan membawa nuansa Ajax serta unsur Total Football ala Belanda yang cukup kental. Itu dibuktikan dengan kedatangan 2 pemain baru MU yaitu Christian Eriksen yang merupakan mantan pemain Ajax dan Lisandro Martinez, bek tengah Argentina yang musim lalu membela Ajax.

Selain itu, MU juga mengincar Frenkie De Jong, gelandang Barcelona yang merupakan lulusan akademi Ajax Amsterdam.

Ten Hag juga menunjuk Steve McClaren sebagai asisten pelatih dimana Ten Hag merupakan mantan asisten pelatih FC Twente ketika McClaren melatih klub Belanda tersebut dan juara liga Eredivisie. McClaren sendiri merupakan mantan asisten pelatih MU ketika masih dilatih Sir Alex Ferguson.

Baca juga : Lika-liku Pramusim Para ‘The Big Five’ Premier League

Pola dan taktik Total Football tampaknya mulai berhasil diterapkan dalam skuad MU. Itu terlihat dari pertandingan persahabatan antara MU dengan Liverpool, yang dimenangi MU dengan skor 4-0 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.

Musim depan, Derby Manchester diprediksi akan berlangsung seru dikarenakan adanya persamaan taktik dan gaya bermain antara Guardiola sebagai pelatih Man City dan Ten Hag. Terlebih, keduanya sempat bekerjasama di Bayern ketika Guardiola menjadi pelatih tim utama dan Ten Hag menjadi pelatih tim junior.  

Oleh karena itu, MU berharap kehadiran Ten Hag bukan hanya mematahkan dominasi Man City yang telah 6 kali juara Liga Inggris dalam kurun 10 tahun terakhir. Tetapi juga mampu mengakhiri puasa gelar MU selama 5 tahun.

Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik Serta Filosofi Sepakbola

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *